Sunday, December 19, 2010

LINGUISTIC ASSIGNMENT

Seperti biasa, bulan bulan banyak tugas, blog ini pun juga dihiasi banyak tugas kuliah.. hahahaha

Name  : Priska Aprillianty N. F
Class    : III C
Nim     : 109014000119
LINGUISTIC ASSIGNMENT
Chapter 14
LANGUAGE AND THE BRAIN

Pada bab ini membahas tentang berbagai macam fitur bahasa yang manusia gunakan untuk menghasilkan dan mengerti tentang aspek aspek linguistik.
Pada September 1848, Phineas P. Gage terkena besi pada pipi kiri hingga bagian tengah keningnya. Tapi setelah beberapa bulan kemudian Phineas sadar dan tidak ada gangguan terhadap akal serta kemampuan berbicaranya.  Para medis mengatakan meskipun besi besar telah menghantam sebagian dari otak Phineas, tapi kemampuan berbahasanya tidak berpengaruh. Yang dapat kita ambil dari contoh diatas adalah jika kemampuan berbahasa itu berlokasi di otak kiri, bukan terletak diotak bagian kanan.
·         Bagian- bagian otak
Sejak phineas dan berbagai penelitian lain telah ditemukan spesifikasi bagian otak yang memiliki hubungan dengan fungsi bahasa. Kita membagi otak menjadi 2 bagian, yaitu otak bagian kiri dan otak bagian kanan. Pada bagian otak kirilah yang mempengaruhi kemampuan berbahasa. Dan apabila seseorang memiliki ketidakmampuan dalam berbahasa, pasti dia memiliki kerusakan pada salah satu area dari otak kirinya.
Ada 3 bagian pada otak kiri:
1.      Area broca
Paul broca, seorang ahli bedah Perancis, pada tahun 1860 melaporkan kerusakan spesifikasi otak yang mempengaruhi kesulitan dalam memproduksi dan cara bersuara, Dan setelah diperiksa ternyata tidak ada kerusakan di otak bagian kanannya. Dan itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa pasti berlokasi di otak bagian sebelah kiri, dan sejak itu ditetapkan lebih spesifiknya lagi bahwa area broca itu mempengaruhi produksi dari kemampuan berbicara.
2.      Area Wernicke
Seorang dokter dari Jerman, Carl Wernicke pada tahun 1870 melaporkan telah menemukan kerusakan pada bagian otak yang diderita pasiennya yang mengakibatkan kesulitan dalam pemahaman berbicara. Dan setelah ditelusuri, ternyata bagian kiri pada otaknya mengalami kerusakan dan itu membuktikan bahwa bagian otak kiri adalah lokasi dari kemampuan berbahasa dan lebih spesifiknya lagi area wernicke merupakan bagian dari otak yang krusial yang terlibat dalam pemahaman berbicara.
3.      Supplementary motor area
Pada area ini menunjukkan sebenarnya artikulasi pada saat berbicara berasal dari suatu sistem yang bekerja. Pada tahun 1950 Penfield dan Roberts, dua orang ahli bedah menemukannya dengan cara menerapkan jumlah menit arus listrik ke daerah-daerah tertentu pada otak, mereka bisa mengidentifikasi area-area di mana simulasi listrik akan mengganggu produksi yang normal, itu membuat banyak arti bahwa gerakan motor yang terlibat dalam produksi juga akan dikendalikan dalam gambaran umum.

·         The localization view
Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa kata terdengar dan dipahami melalui area wernicke, kemudian sinyalnya ditransfer ke area broca yang telah siap mengolahnya. Lalu sinyal itu kemudian dikirim ke area motor untuk mengartikulasi kata. The localization view adalah suatu cara untuk mengatakan bahwa kemampuan linguistik kita dapat teridentifikasi di lokasi otak.

·         Tongue tips and slips
Fenomena tip-of-the-tongue yaitu jika kamu merasa suatu kata telah terpikirkan, kamu tau kata itu, tapi tidak dapat kamu sebutkan. Pembelajaran dari fenomena itu dapat terlihat ketika pembicara mempunyai fonology yang akurat dalam garis besar kata mendapatkan inisial koreksi suara, dan biasanya kita dapat tahu berapa banyak silable dari kata tersebut. Ketika kita membuat kesalahan dalam proses pemulihan, seringkali terjadi kemiripan kekuatan fonologi antara target dari kata dan kesalahan. Tipe kesalahan ini biasanya disebut Malapropism.
Persamaan bentuk kesalahan pada cara berbicara umumnya dijelaskan juga sebagai slip-of-the-tongue, ini biasanya hasil dari keterbelitan ketika mengucapkan suatu kata. Kesalahan ini juga dikenal sebagai Spooberism.
Sebuah tipe dari keterbelitan yang kurang umum didokumentasikan, dapat memberikan beberapa petunjuk bagaimana otak mencoba untuk memahami sinyal pendengaran yang diterimanya. Keterbelitan itu disebut juga slips-of-the-ear.

·         Aphasia
Aphasia didefinisikan sebagai suatu penurunan nilai fungsi bahasa karena kerusakan otak lokal yang menyebabkan kesulitan dalam memahami dan atau menghasilkan bentuk-bentuk linguistik.

·         Broca’s aphsia
Tipe dari kerusakan bahasa serius kita ketahui sebagai Broca’s aphasia yang juga disebut motor aphasia, yaitu dikarakterisasikan melalui jumlah penurunan berbicara  substansial, terdistorsi artikulasi dan sering lambat  berbicara terbukti efektif. sering terdiri hampir seluruhnya dari morfem leksikal. Yaitu seringnya penghilangan morfem fungsional telah memimpin karakterisasi dari jenis afasia sebagai agrammatic.

·         Wernicke’s aphasia
Tipe dari kerusakan bahasa yang menghasilkan kesulitan dalam kemampuan pendengaran itu biasa disebut ‘sensory aphasia’, tapi lebih sering diketahui sebagai wernicke’s aphasia. Seseorang yang mengalami kerusakan biasanya dapat memproduksi sangat lancar kemampuan bicaranya tetapi sulit untuk memahami.



·         Dichotic listening
Dichotic listening test yaitu teknik yang biasanya digunakan untuk menetapkan fakta, yaitu seperti  pada tangan sebelah kanan dari tubuh itu berproses di otak sebelah kiri, dan tangan kiri berproduksi pada otak bagian sebelah kanan. Jadi, apapun yang kita dengar pada telinga kanan akan menuju otak bagian kiri dan apapun yang kita dengar dari telinga sebelah kiri akan menuju otak bagian kanan.

·         The critical period
Proses lateralisasi ini dimulai sejak kita masih kecil hingga masa pubertasi, itu berarti pada masa kecil itu otak manusia siap untuk menerima dan mempelajari bahasa tertentu. Periode ini disebut juga critical period. Jika sewaktu kecil kita tidak mendapatkan pelajaran bahasa selama periode itu, itu merupakan salah satu alasan kita mendapat kesusahan dalam mempelajari suatu bahasa nantinya.

·         Genie
Genie adalah seorang pasien dirumah sakit Jerman, umurnya 13 tahun. Ayahnya tidak mengijinkan ia untuk mendengar dan membuat suara sedikitpun. Dia hanya dibolehkan bertemu dengan ibunya  yang memberikannya makan, dan itupun ibunya dilarang untuk terlalu lama menyuapinya. Genie tidak dapat menggunakan bahasa sejak ia masuk kedalam rumah sakit, namun seiring perkembangan waktu ia mengembangkan kemampuannya untuk berbicara dan mengerti bahasa, dan itu terjadi setelah masa critical period. Dalam pandangan ini, jika otak bagian kiri terbuka untuk menerima ‘program bahasa’ sejak masa kecil dan jika tidak ada program yang disediakan, seperti kasus Genie, lalu fasilitas itu ditutup.


Chapter 20
LANGUAGE, SOCIETY AND CULTURE

·         Dialek sosial
Untuk mengetahui latar belakan dari masyarakat, biasanya menggunakan cara kuisioner. Dan hasilnya itu dapat kita gunakan untuk belajar dialek sosial. Yaitu variasi dari bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat yang didefinisikan menurut kelasnya, pendidikan, pekerjaan, umur, jenis kelamin, dan berbagai parameter sosial lainnya.

·         Pendidikan, pekerjaan, kelas sosial
Penting juga untuk mengetahui latar belakang pendidikan seseorang, dalam beberapa survey itu sangat berpengaruh, seperti seseorang yang meninggalkan sekolah lebih awal, mengalami kecenderungan yang lebih besar untuk menggunakan bentuk-bentuk yang relatif jarang terjadi dalam cara bicara orang yang pendidikannya lebih tinggi.
Berkaitan dengan pendidikan, berbeda dengan pekerjaan dan kelas sosial yang juga menimbulkan effek perbedaan dalam cara bicara. Setiap pekerjaan biasanya memiliki logat khusus, dan orang yang meliputi pekerjaan yang sama tidak mengalami kesulitan untuk memahaminya.
Pelajaran yang terkenal oleh Labov ( 1972), mengkombinasikan elemen elemen dari tempat pekerjaan dan status sosial - ekonomi dengan cara melihat perbedaan prononsasi diantara para sales di beberapa pusat perbelanjaan di New York. Saks (status tertinggi), Macy’s (status tengah), dan Klein’s (status terendah) merupakan perbedaan yang dapat diukur dan memang ditemukan ada.

·         Umur, jenis kelamin
Walaupun hidup di kelas sosial yang sama, tapi perbedaan juga dapat ditemukan dalam faktor umur dan jenis kelamin. Banyak anak muda yang tinggal diwilayah tertentu biasanya melihat hasil survey dialek pada areanya dan mengclaim bahwa kakek neneknya menggunakan istilah istilah itu juga, padahal tidak. Perbedaan bahasa juga berpengaruh pada umur. Contohnya orang tua kita mengetahui kata wireless, tapi belum tentu mereka tahu apa itu wi-fi yang sering kita sebutkan.
            Variasi menurut jenis kelamin juga telah dilakukan dengan berbagai penelitian. Satu kesimpulan umum dari survey dialek yaitu perempuan cenderung menggunakan bentuk kata yang lebih bergengsi daripada laki-laki dengan latar belakang sosial yang sama.

·         Latar belakang etnik
Dalam sosial, perbedaan lain dalam cara berbicara dapat juga berasal dari perbedaan latar belakang etnik. Sangat jelas, cara berbicara seorang imigran, dan sering kali terdapat beberapa perbedaan. Dalam kata lain, dimana ada loyalitas kekuatan bahasa dalam grup bahasa asli, sebagian besar pengikutnya biasanya membawanya kedalam bahasa baru.

·         Idiolect
Idiolect itu digunakan untuk dialek pribadi masing-masing individu sebagai pengguna bahasa.  Ada faktor lain, seperti kualitas suara dan keadaan fisik yang memberikan keragaman cara berbicara seseorang.

·         Gaya dan tingkat nada
Variasi dalam cara berbicara juga dipengaruhi pada situasi penggunaan. Yaitu tahapan tingkat dalam gaya berbicara. Seperti ketika kita berbicara pada yang lebih tua yang lebih formal menggunakan kata kata yang sopan, tentunya berbeda dengan apabila kita berbicara dengan teman sebaya kita.
Variasi itu juga meliputi tingkat nada, ada sebuah tingkat nada beragama di mana kita diharapkan untuk menemukan ekspresi yang tidak ditemukan di tempat lain. Secara umum, tingkat nada ketika kamu berbicara, akan memiliki dampak langsung terhadap gaya dan apa yang anda katakan.

·         Diglossia
Kita membayangkan untuk menjadi orang yang lebih baik dengan prestasi monumental yang baik juga, itu merupakan kemampuan kita yang harus mendapatkan lebih dan mengikuti berbagai kemampuan linguistik  dalam prononsasi dan gramatikal. istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi di mana dua variasi yang sangat berbeda bahasa yang ada di suatu komunitas kemampuan berbicara masing-masing dengan berbagai fungsi sosial yang berbeda.

·         Bahasa dan budaya
Banyak faktor yang biasanya dibicarakan dalam perbedaan budaya. Itu juga banyak dipenaruhi oleh antropolog yang cenderung untuk membuat bahasa seperti satu elemen diantara yang lainnya, seperti kepercayaan. Dalam pembelajaran kebudayaan dunia, telah jelas bahwa perbedaan suku tidak hanya berbeda bahasanya, dia juga memiliki sudut pandangnya yang berbeda pula untuk mencerminkan bahasanya.

·         Determinisme linguistik
Jika dua bahasa muncul untuk memiliki perbedaan dalam mendeskripsikan dunia, mungkin, jika kita mempelajari satu dari kedua bahasa itu, bahasa tersebut terorganisir dan dapat menentukan bagaimana kamu mempresepsikan kata kata sehingga terorganisir dengan baik. Itu yang disebut dengan determinisme linguistik.

·         Hipotesis sapir- whorf
Edward Sapir dan Benjamin Whorf membuat argumen pada tahun 1930 yaitu bahasa America Indian. Contohnya, pimpin mereka untuk melihat perbedaan dunia dari orang yang menggunakan bahasa Eropa. Lihat contoh dan alasannya. Whorf menyatakan bahwa Hopi Indian dari arizona dianggap dunia berbeda dari berbagai suku, karena bahasa mereka menyuruh mereka untuk seperti itu.

·         Bahasa universal
Banyak linguistis mengakui tingkat dari subjek bahasa itu bervariasi, dia juga menuliskan bahwa tingkat bahasa memiliki sifat umum tertentu, yang disebut dengan bahasa universal. Yang daoat disimpulkan, dari satu sudut pandang, yaitu menentukan dari bahasa yang kita selidiki pada bab 3, yaitu setiap bahasa manusia dapat dipelajari sejak kecil, menggunakan simbol sesuka hati kita. Dan dapat digunakan untuk mengirim dan menerima pesan oleh penggunanya.

No comments:

Post a Comment